Story: Birthday Cake 6 Jam
Momen Paling Berkesan
Kita semua pasti punya momen yang paling berkesan dan tak terlupakan dalam hidup. Entah itu bikin kita senang, tertawa geli, malu atau malah bikin kita sediiih bangeet! Dan ada kejadian-kejadian yang memang ingin kita lupakan karena saking malunya, udah deh simpen sendiri aja. Ingat aja malu apalagi menceritakannya, he, he, he...
Sebelum cerita saya mau kasih selamat ulang tahun pada mbak Irawati Hamid, pemilik blog www.irawatihamid.com karena bulan Oktober ini adalah bulan ulang tahun beliau sekaligus ultah blog-nya yang pertama dan juga ultah saya. Yeaa selamat!!! Moga makin kece blog-nya ya! Kritik dan saran nggak ada, karena belum menginjak usia setahun aja udah berhasil menang lomba blog. Jadi mau kasih saran apa?
Baca Juga: Gado-Gado Femina, Pembeli Bukanlah Raja
Cerita yang Tak bisa Dilupakan
Okey...lebih baik kita mulai aja ceritanya. Peristiwa paling mengesankan ini terjadi saat saya baru pertama mulai usaha yaitu usaha cake. Biasanya, saya nggak mau terima orderan kue ultah kalo jamnya udah mepet. Maklum saya nggak bisa kerja dibawah tekanan. Harus santai, sambil nunggu inspirasi dulu *hadech. Menghias cake bagi saya waktu itu masih butuh lama. Biar halus krimnya dan bentuknya pun cantik. Kadang saya bingung mau dibikin kayak apa kuenya.
Kira-kira seperti inilah cake birthday yang kubuat waktu itu.
Hari itu ada satu pelanggan yang pengen pesan cake buat pacarnya yang sedang ultah. Dia datang di waktu yang nggak tepat yaitu jam 12.30. FYI, kami (saya dan mama saya) buka toko kelontong sambil buka warung mie ayam, soto, bakso. Nah, jam-jam segitu kan pas lagi rame-ramenya. Yang bikin syok dia mau ambil kuenya jam 6 sore hari itu juga( halah!).
"Duh, mas gimana ya. Kalo buat besok sih oke-oke aja. Tapi kalo buat nanti, mmm saya nggak yakin bisa," kata saya.
"Please mbak, saya butuh kue itu. Buat kejutan pacar saya," si masnya maksa.
"Nih, uangnya. Saya bayar kontan deh! Karena kilat saya mau kok bayar dua kali lipat," katanya lagi sambil menyodorkan uang ke saya.
"Oke, deh! Saya usahain!" saya mendadak punya semangat buat ngerjain pesanannya.
"Makasih, mbak! Ntar saya ambil jam 6 sore," kata si mas sambil berlalu.
Dalam hati saya merasa gemetar. Wah, bisa nggak nih?
Melihat uang cash, jadi bikin semangat, he, he, he...
Okey, saya langsung bertindak. Pertama, saya musti belanja. Karena kebetulan bahan buat kue hari itu habis semuanya. Hiaaat...saya pergi belanja secepat kilat, dengan diantar sama kakak cowok saya yang baik hati (karena saya nggak bisa naik motor sendiri). Tapi, upps saya lupa mbonceng nggak pake helm. Yah, terpaksa harus muter ke jalan kecil yang nggak ada polisinya. Hadech, saya udah buang waktu sekitar setengah jam buat acara belanja!
Sampai di rumah, saya segera meng-eksekusi bahan-bahan yang sudah saya beli tadi. Semoga hasilnya bagus dan ngembang. Sambil menunggu cake-nya matang saya membuat krim. Beberapa menit kemudian tercium bau wangi. Wangi kue yang matang. Hmm, waktunya pindahin ke rak atas (saya masih menggunakan oven biasa, sodara-sodara bukan oven listrik yang tinggal putar api atas atau api bawah jadi, perlu dipindahin ke atas).
Satu, dua, tiga...saya buka pintu oven-nya. Bagus, cakenya sudah ngembang dan hampir melebihi tinggi loyang. Saya pun memegang ujung loyang dengan serbet, namun yang terjadi selanjutnya diluar dugaan saya.
Nggak tahu kenapa tiba-tiba loyang hati yang saya pegang meluncur jatuh dengan manis mendarat di lantai. Oh, tidak! Kue yang ada di dalam loyang yang seharusnya sudah matang sebentar lagi, sekarang hancur tak terselamatkan lagi. Saya meratapi kue itu sambil bertanya kenapa ya, saya seceroboh ini. Padahal waktu dah mepet!
Sakitnya tuh di sini, melihat kuenya jatuh. Hiks!
"Stop Yus, jangan nangis!" Kata mama saya. "Kamu harus bikin lagi. Ini pertaruhan nama baik usaha kamu!"
Oh, iya! Betul, saya harus bangkit. Bikin lagi. Untung aja tadi saya belanja lebih. Dengan penuh semangat dan kali ini dengan doa dan kepasrahan saya bikin cake bentuk hati. Hati itu lambang kasih sayang semoga dengan cake ini, pacarnya si mas senang. Yeah!
Kalo dipikir-pikir mas tadi itu romantis ya! Bikin acara kejutan pake pesen cake ultah bentuk hati. Wuih, siapa yang nggak seneng coba, digituin? Andai saya, ultah dikasih cake bentuk hati. Wuahhh!!! *berbinar-binar.
Kembali ke cake saya...! Singkat cerita, di waktu yang mepet itu, cake kedua sukses bikinnya. Kali ini nggak pake insiden jatuh lagi karena loyang yang bentuk hati ditaruh di atas loyang persegi. Jadi lebih aman pegangnya. Oya, ini kali pertama saya pake loyang bentuk hati.
Cake pun berhasil dikeluarkan dari loyang dengan selamat. Tinggal dihias. Yes!!! Sebelumnya butuh dikipasin dulu sebelum mulai dihias biar menteganya nggak meleleh di atas roti yang masih panas.
Pukul 17.25 cake saya udah jadi. Hah, nggak nyangka cepet juga. Nggak perlu lama-lama cari idenya buat menghias, karena warna dasarnya sudah pink. Jadi, saya tinggal membuat bunga-bunga warna merah. Dan hari itu saya berhasil bikin banyak bunga mawar dari krim. Saya yakin ini semua pasti karena tangan Tuhan yang menuntun saya. Thanks God!
Lima menit kemudian si mas udah datang. Nggak sabar rupanya pengen segera kasih kejutan buat pacarnya.
"Nah, kan mbak. Apa kata saya, mbak pasti bisa!" ujarnya.He, he, he...saya tersenyum bahagia. Terlihat jelas di wajahnya, dia sangat senang melihat hasil karya saya.
Saya pun bersyukur atas kejadian hari itu. Menurut saya, hal yang jadi momen tak terlupakan ketika menyadari bahwa ternyata saya bisa bekerja di bawah tekanan. Istilahnya, the power of kepepet. Ha, ha, ha...
Baca Juga: Kerennya Jadi Seorang Entrepreneur
Pelajaran dan kesan-kesan yang dapat saya ambil dari kejadian itu adalah
1. Berdoa sebelum bekerja itu penting.
2. Biar pun waktunya nggak banyak, kita harus tetap berstrategi agar nggak ada yang kelupaan.
3. Harus sedia bahan-bahan roti biar nggak kelabakan kalo ada pesanan dadakan.
4. Lain kali saya harus memberi alas loyang di bawah loyang hati.
5. Ternyata saya bisa bekerja di bawah tekanan he, he, he. Jadi jangan menyerah sebelum berperang.
6. Membuat cake birthday itu sesuatu banget lho! Apalagi yang pesan adalah pacarnya.
7. Jangan pernah menolak rejeki. Pasti Tuhan kasih jalan dan kemampuan untuk menyelesaikannya.
Nah, itu tadi cerita saya tentang momen paling berkesan dan tak terlupakan. Sekarang giliranmu..
Tulisan ini diikutsertakan dalam Irawati Hamid First Giveaway "Momen yang
Paling Berkesan & Tak Terlupakan"
Sumber foto:
* google search
* IG Indo-psikologi
4 Komentar
Fyuhhh 6 jam mbak? pakai insiden jatuh juga cakenyaa... Untungnya jadi tepat pada waktunya ya mbak. Alhamdulillahh..
BalasHapusSi mas boy cuka pake so sweet banget kasih kejutan menjdadak ke pacarnya. wehh.. melting dibuatnya hhee
Iya, mbak..ha, ha, ha..jadi berkesan bgt kejadiannya...ya untung saja jadi tepat pada waktunya kalo nggak, acara si mas boy gagal total deh!
Hapusduh, saya ikutan deg-degan loh Mba bacanya, alhamdulillah selesai tepat waktu dan hasilnya sesuai harapan yah Mba :)
BalasHapusTerima kasih sudah mampir mbak Irawati :) iya, untung bisa selesai tepat waktu..
HapusTerima kasih telah berkunjung ke Catatan Yustrini. Silakan meninggalkan komentar. Mohon maaf komentar yang masuk akan melewati tahap moderasi terlebih dahulu, spam, iklan dan yang mengandung link hidup akan saya hapus.