Memupuk Mimpi Membangun Usaha Mandiri di Tahun 2019
Mimpi Membangun Usaha Mandiri
Hai, seberapa gregetnya sih, kamu mau membuat
resolusi di tahun ini mau buka usaha? Apakah kamu masih pengen bersaing dengan
ribuan pelamar kerja demi posisi di satu perusahaan dengan gaji yang gede? Atau
kamu sudah cukup puas dengan pekerjaan sekarang yang gajinya pas-pasan?
Kenyataannya banyak teman-teman saya yang mengeluh
sulitnya cari lowongan pekerjaan, gaji pas-pasan dan perasaan tidak puas dengan
kondisi di Indonesia yang minim sama lapangan kerja dengan gaji yang lumayan.
Jika pun ada pasti jumlahnya nggak memadai dengan jumlah pencari kerja yang
tiap tahun semakin bertambah.
Salah satu solusi dari semua persoalan itu
adalah dengan menciptakan lapangan kerja sendiri atau membuka usaha. Memang
sih, di masyarakat kita mindset kesuksesan dilihat jika kamu bisa kerja di
sebuah tempat minimal jadi pelayan toko, buruh pabrik, bank, sekolah, dll. Yang
penting dapat bayaran tiap bulan lancar.
Sedangkan anak muda yang ingin menjadi pelaku
usaha dinilai malas untuk bekerja, nggak mau disuruh-suruh, sombong, dll.
Padahal jika usaha anak muda itu didukung, bukankah akan membuka lowongan kerja
yang baru? Daripada menambah daftar pencari kerja yang makin panjang kayak
kereta api? Pilih mana?
Itulah yang kerap kali saya alami. Sejak lulus saya memutuskan untuk berbisnis sendiri, istilah kerennya pengusaha. Walau pun masih kecil dan minim modal saya enggan menyebut pengusaha kecil karena nanti bakalan kecil terus. Mulai membuka toko kelontong, usaha kue ulang tahun, jualan MLM, menulis cerpen itu yang saya tekuni. Pokoknya mana yang menghasilkan itu saya kerjakan. Hingga setelah menikah saya memutuskan untuk total menjadi blogger.
Beruntungnya saya sebelum menikah sudah berkenalan dengan blogspot dan dunia maya. Jadi saat saya pindah ke kota lain ikut suami tetap memiliki usaha.
Asyiknya menjadi writerpreneur adalah pekerjaan/bisnis ini bisa dikerjakan kapan saja dan di mana saja. Lain jika harus membuka toko, terima pesanan maka harus punya tempat di pinggir jalan atau minimal sudah menetap. Sementara saya dan suami masih mengkontrak rumah yang sama sekali tidak strategis, dicari ojol aja susah.
Itulah yang kerap kali saya alami. Sejak lulus saya memutuskan untuk berbisnis sendiri, istilah kerennya pengusaha. Walau pun masih kecil dan minim modal saya enggan menyebut pengusaha kecil karena nanti bakalan kecil terus. Mulai membuka toko kelontong, usaha kue ulang tahun, jualan MLM, menulis cerpen itu yang saya tekuni. Pokoknya mana yang menghasilkan itu saya kerjakan. Hingga setelah menikah saya memutuskan untuk total menjadi blogger.
Beruntungnya saya sebelum menikah sudah berkenalan dengan blogspot dan dunia maya. Jadi saat saya pindah ke kota lain ikut suami tetap memiliki usaha.
Asyiknya menjadi writerpreneur adalah pekerjaan/bisnis ini bisa dikerjakan kapan saja dan di mana saja. Lain jika harus membuka toko, terima pesanan maka harus punya tempat di pinggir jalan atau minimal sudah menetap. Sementara saya dan suami masih mengkontrak rumah yang sama sekali tidak strategis, dicari ojol aja susah.
Usaha Mandiri
Mumpung masih awal tahun, saya mau buat resolusi bisnis di tahun 2019:1. Semangat dan pantang menyerah
Jelas sikap inilah yang harus dimiliki oleh siapa pun yang ingin mempunyai bisnis sendiri. Jangan sebentar-bentar mengeluh capek, bosan atau mendengar sedikit keluhan dari konsumen langsung loyo. Semangat dan pantang menyerah juga harus dipupuk ketika usaha yang diharapkan ternyata tak sesuai espektasi.
2. Harus kreatif
Sudah mulai usaha bukan berarti berhenti belajar, contoh sekarang mau jualan bisa di mana saja, nggak harus buka toko. Iya, kalo punya tempat sendiri, kalo harus nyewa? Sekarang sewa toko di pinggir jalan mahal, bro. Mending uangnya buat beli modal menulis seperti smartphone, kamera dan laptop. Modal bertambah, pengeluaran juga nggak terlalu banyak buat sewa.3. Mampu memotivasi diri
Motivasi diri itu perlu, karena nggak semua orang berpikiran sama seperti kita. Saya sering dapat cemooh dari orang, mereka kerap kali bilang kamu tuh mending kerja ikut orang daripada usaha nggak tentu hasilnya. Mereka kerap kali menjatuhkan semangat yang sudah dipupuk dari awal. Solusinya gimana kalo sudah seperti ini? Ya harus bisa memotivasi diri lagi, biar nggak terpuruk. Jangan-jangan itu cobaan yang harus saya hadapi sebelum sukses.4. Berkomunitas dengan sesama blogger
Nah, yang ini penting banget. Dulu sebelum saya masuk ke komunitas blogger atau penulis, yang namanya nggak pede itu sering banget. Tapi setelah saya masuk ke komunitas, jadi makin percaya bahwa inilah jalan hidupku untuk berbisnis di rumah.5. Terus berinovasi
Inovasi sangat diperlukan biar nggak ketinggalan tren dan akhirnya dijauhi konsumen. Sebagai writerpreneur wajib hukumnya buat saya berinovasi. Tak puas dengan menulis cerpen, nulis resensi lalu belajar lagi nulis artikel dan yang ingin saya coba adalah menulis novel. Doakan ya supaya berhasil.Oya, untuk mencari peralatan tempur saya dalam menulis bisa cari secara online melalui Ralali.com. Ini contohnya saya baru melakukan pencarian informasi smartphone apa yang kira-kira bisa mendukung bisnis menulis.
3 Komentar
Mantap mba semangat jadi pengusaha.
BalasHapusSaya suka kata2nya gak mau disebut pengusaha kecil. Optimisme yang perlu ditiru
Terima kasih Bang Day sudah membaca tulisan saya :)
Hapusjd ikutan semangat nih... www.ipung.net
BalasHapusTerima kasih telah berkunjung ke Catatan Yustrini. Silakan meninggalkan komentar. Mohon maaf komentar yang masuk akan melewati tahap moderasi terlebih dahulu, spam, iklan dan yang mengandung link hidup akan saya hapus.