Hello July, Semangat Menulis Lagi
Lebih Serius dalam Berkarya
Bukan masalah masuk era new normal tetapi lebih ke dalam diriku sendiri. Banyak yang berharap padaku untuk aku bisa melakukan lebih dari apa yang kujalani.
Aku pun berharap bisa melakukan semuanya. Layaknya wonder woman yang serba bisa. Ya, kurasa semua istri dan (calon) ibu harus punya kemampuan multitalenta.
Selain mahir mengurus keperluan rumah tangga, seperti memasak, bikin cemilan, mencuci, beres-beres rumah, jadi menteri keuangan, seorang istri juga dituntut bisa memiliki penghasilan. Bukan hanya mengandalkan gaji suami. Kecuali kalo jadi menantu konglomerat seperti Nia Ramadhani, nggak bisa kupas salak juga dimaklumi, wkwkwk.
Perasaan minder, malu dan berbagai macam lainnya keluar dari aku. Tatkala mendengar komentar orang lain tentangku. Di sini aku belajar untuk jaga hati biar nggak sakit hati dengar omongan orang. Malah harus jadi cambuk agar aku lebih baik lagi.
Dan aku melihat banyak terbukti, makin seseorang itu ditekan oleh lingkungan sekitarnya maka ia akan jadi lebih kuat dan maju. Aku pun ingin menunjukkan pada dunia bahwa aku bisa. Aku serius dengan hidupku. Dan tidak pernah main-main.
Bukti keseriusanku adalah dengan memutuskan menyewa domain pada September tahun 2019 kemarin. Puji Tuhan, keputusan itu cukup tepat dan membuatku menerima tawaran pekerjaan menulis. Belum banyak memang karena DA-ku masih mini.
Aku percaya bahwa usaha keras pasti akan mendatangkan hasil. Satu per satu apa yang kurang di blog Catatan Yustrini akan diperbaiki sesuai tagline blog ini, belajar demi masa depan yang lebih baik. Doakan ya teman-teman supaya bisa berhasil.
3 Tahun Pernikahan
Kenapa aku mau dengannya?
Memang bila dipandang oleh dunia, seringnya pernikahan dianggap sebagai batu loncatan, untuk status asal tidak jomblo atau memperbaiki perekonomian keluarga. Maka tak heran jika banyak pasangan yang menikah akhirnya bercerai.
Bagiku pernikahan itu sakral. Ikatannya tak hanya antara aku dan dia. Tapi juga pada Pencipta kami. Janji suci pernikahan bukanlah hal yang mudah dijalani. Namun aku mempercayakan semua pada Tuhan, biar Dia yang mampukan kami melewati fase demi fase dalam pernikahan.
Kami dua orang yang tak sempurna. Bukan artis dan bukan orang terkenal. Kami orang biasa. Dua orang manusia yang berbeda laki-laki dan perempuan. Beda latar belakang keluarga dan beda cara didik orang tua. Banyak sekali perbedaan diantara kami. Namun itulah yang menyatukan kami. Kami saling melengkapi.
Lima tahun sudah kami saling mengenal, tiga tahun bersama-sama. Tak ada lagi sifat jelek yang dapat disembunyikan.
Semua Kan Indah Pada Waktu-Nya
Nggak ada keberhasilan yang dapat diraih dengan instan. Semua butuh waktu, semua butuh belajar dan melewati proses.
Ibarat membuat roti, ada proses menimbang bahan, mengayak, mengaduk, diuleni, didiamkan sampai dibakar. Hingga menghasilkan roti yang lembut, empuk dan lezat.
Seringnya aku kurang sabar dalam melewati proses belajar. Maunya tiba-tiba bisa bikin cerpen yang dimuat di majalah. Tiba-tiba bisa main gitar. Tiba-tiba bisa mencukur rambut pria. Atau tiba-tiba DA-nya naik jadi 30 (aminnn).
Semua butuh proses untuk belajar. Butuh waktu. Ada kekeliruan ada proses perbaikan. Kadang juga butuh rasa lelah sampai meneteskan air mata. Tapi katakan TIDAK untuk BERHENTI. Karena semua akan INDAH pada waktu-NYA.
Nyanyi dulu YUK!!
Waktu Tuhan bukan waktu kitaaa
Jangan sesali keadaannya..
Untuk semua pada waktu Tuhan
Tetap setia mengandalkan-Nya
Segala yang terjadi di hidupku
Janji Tuhan menghidupiku slalu
Kuyakin percaya ada waktunya Tuhan
Semua kan indah pada waktuNya
Menulis Sebagai Terapi Mental
Dan aku kerap kali menemukan setiap menulis, perasaanku jadi jauh lebih baik. Nggak peduli jika tulisanku ternyata nggak rapi sama sekali. Nyatanya aku tetap bertahan hingga hari ini.
Dan aku senang menulis meski sadar banget jika tulisanku masih jauuuh dari kata bagus. Dan aku mau lebih rutin lagi dalam mengisi blog ini.
2 Komentar
Selamat memasuki bulan Juli juga.
BalasHapusTetap semangat menulis, kak :)
Terima kasih Kak :))
HapusTerima kasih telah berkunjung ke Catatan Yustrini. Silakan meninggalkan komentar. Mohon maaf komentar yang masuk akan melewati tahap moderasi terlebih dahulu, spam, iklan dan yang mengandung link hidup akan saya hapus.