Lokasi Baru Sate Ratu Kuliner Jogja
Hai, hai, hai... di bulan Februari yang ceria ini aku kembali menyambangi sebuah tempat kuliner yang baru tapi produk lama, wkwkw. Bisa ditebak kan, aku perginya ke mana? Apalagi kalo bukan Sate Ratu Bukan Sate Biasa, Kesukaan Turis Mancanegara dan Indonesia. Fyi, Sate Ratu ini sudah dikunjungi wisatawan dari 85 negara dan pemiliknya menyimpan berbagai testimoni mereka di dinding dan video.
Sore itu, aku mengajak suamiku ke daerah Condong Catur dekat jalan Kaliurang. Cuaca agak sendu karena Jogja habis diguyur hujan yang lumayan deras. Sekitar setengah jam kami meluncur ke tempat Sate Ratu yang baru dari tempat tinggal kami.
Sebelum postingan ini, aku sempat membahas buku yang ditulis oleh Pak Budi, pemilik usaha ini. Di sana Pak Budi menuturkan bahwa usahanya bakal pindah ke tempat yang baru. Nah, mulai tanggal 29 Januari 2021 kemarin, Sate Ratu sudah resmi pindah ke lokasi baru. Seperti apakah wujudnya? Yuk, simak ulasanku berikut ini!
Lokasi Baru Sate Ratu
Di dalam buku Sate Ratu, kok bisa gitu? jika teman-teman sudah pernah membaca, pasti tahu bahwa Sate Ratu akan membuat keputusan yang selama ini sebenarnya dipertahankan. Yaitu tidak ingin berpindah lokasi usaha, karena satu dan lain hal . Namun kenyataannya tak semanis itu, Pak Budi harus rela memindahkan Sate Ratu yang sudah dirintis selama 5 tahun di Jogja Paradise.
Pindah lokasi itu tidak mudah, aku sendiri pernah mengalaminya. Salut dengan kegigihan Pak Budi dalam mempertahankan bisnis. Tanpa persiapan yang cukup panjang, Pak Budi mencari lokasi baru dan akhirnya ditetapkan Sate Ratu akan menempati sebuah lahan yang cukup luas, seribu meter lebih.
Masih dalam kota Jogja aja sih, tapi kalo dari kota sekitar 7 Km, lumayan jauh hu, hu. Namun nggak sejauh Jogja-Purwokerto hehe.
Keputusan yang berat memang, mengingat pindah lokasi berarti harus mulai dari nol lagi setelah bertahun-tahun berada di satu lokasi yang cukup strategis. Belum lagi jika pelanggannya kecelik (bahasa Indonesianya apa ya? 😆😆) datang ke lokasi lama. Promosi dan woro-woro melalui media sosial tetap dilakukan oleh Pak Budi secara rutin sembari membenahi problem yang muncul di tempat baru.
Fasilitas di Sate Ratu
Sebagai blogger yang sering diundang oleh Pak Budi, aku cukup bahagia melihat tempat baru Sate Ratu. Jika di Jogja Paradise, kami cukup kesulitan parkir karena harus berbagi dengan tamu di merchant yang lain. Kini kami secara eksklusif menempati lahan parkir yang dikhususkan untuk pengunjung Sate Ratu.
Dari segi keamanan kami pun merasa lebih aman karena terbantu oleh tukang parkir yang sigap membantu kami. Bahkan kemarin jok motor kami yang basah karena kehujanan dilap dulu oleh mas tukang parkir, sehingga celana kami tidak kebasahan.
Bagaimana tempat makan? Ow, jangan khawatir. Pak Budi sudah menyiapkan ruang makan yang nyaman. Mau duduk dekat parkiran, bisa. Duduk di tengah yang lebih lega dan nuansa musiknya terasa, bisa! Atau mau duduk di taman yang indah dan bisa menikmati langit terbuka, bisa!
Jangan khawatir juga dengan kesehatan tukang bakar Sate Ratu. Karena kini mereka memiliki area bakar yang jauh lebih terbuka sehingga udara bisa berganti dengan bebas. Beda sekali dengan area bakar yang tertutup rapat di Jogja Paradise.
Bagi pelanggan juga nggak perlu khawatir akan kena asap sate karena areanya cukup jauh di belakang dan dibuat agar asap sate tidak mendatangi pengunjung, cukup satenya saja 😁. Jadi buat para cewek yang datang wangi, pulang tetap wangi juga, nggak ketambahan parfum sate, hehe.
Bagi pengunjung yang baru datang, cukup duduk saja memilih tempat dan karyawan akan datang mencatat menu yang ingin dipesan. Jangan khawatir menunggu pesanan yang lama, karena ada 31 orang karyawan yang dikerahkan untuk melayani tamu-tamu Sate Ratu.
9 Komentar
Tempatnya enak ya. Dan rasa sate merahnya itu lho, mak nyuuss...,😊
BalasHapusIya sate merah tetap favorit di sini
HapusSate merahnya Sate Ratu memang juara banget rasanya ya, kak. Nagih banget.
BalasHapusBetul Kak. Makasih ya udah diajakin ke sini :))
HapusTempatnya seperti bukan tempat makan sate.
BalasHapusKayaknua harus coba nih kalau main ke jogja 🤤
Hahaha karena biasanya warung sate selalu kelihatan kotor dan banyak asap ya. Di sini enggak loh, kita bisa tetap wangi sepulang dari makan sate :))
HapusKuliner wajib dijajal jika suatu saat nanti bisa ke Yogya. Penasaran banget dengan rasa sate merah. Di Bandung dan Garut kayaknya belum ada waktu saya jajan sate.
BalasHapusSate Ratu memang inovatif. Menggoda banget. Aih. Salut pada Pak Budi. Saya selalu kagum pada orang-orang yang berani mencoba inovasi baru.
Betul sekali mba Rohyati, ini wajib banget dicoba kalo pas main ke Jogja :))
HapusBertahun-tahun pernah tinggal di Jogja dan membaca tulisan ini membuat saya bertanya-tanya. Kenapaaaa sayaaaa gak gauuuul. Kenapa belum nyobain sate ini. Apalagi sebelum pandemi tuh ya, setahun bisa tiga kali mudik ke Jogja. Duh, semoga bisa mudik dan nyobain sate ini. Ini daerah mana ya, Mbak Yustrini? Concat ya?
BalasHapusTerima kasih telah berkunjung ke Catatan Yustrini. Silakan meninggalkan komentar. Mohon maaf komentar yang masuk akan melewati tahap moderasi terlebih dahulu, spam, iklan dan yang mengandung link hidup akan saya hapus.