Semua Butuh Proses Termasuk Ngeblog
Semua Butuh Proses Termasuk Ngeblog. Setiap kita pasti dihadapkan dengan apa yang namanya proses. Nggak ada dari kita yang tiba-tiba bisa melakukan suatu keterampilan. Semua harus dimulai dari belajar termasuk ngeblog.
Tahun 2020 sudah berhasil kita lewati, meski ada pandemi dan banyak tantangan dalam banyak aspek kehidupan. Buat kita yang masih bertahan hingga saat ini, wajib bersyukur. Karena hidup adalah kesempatan untuk bertumbuh jadi pribadi yang lebih baik lagi.
Berkat dalam Proses Ngeblog
Masuk di tahun 2021, aku justru mengalami tantangan dalam ngeblog. Menurunnya skor DA membuatku syok.
Sedih? Jelas dong! Pikiran negatif juga menyerangku. Mungkin ada kesalahan yang aku buat dengan tidak sengaja.
Apakah ada hal-hal yang aku lakukan sehingga memengaruhi skor DA-ku. Aku terus mencari-cari artikel dan kemungkinan penurunan DA disebabkan karena algoritma moz yang telah berubah (hingga kini masalah DA ini masih jadi misteri buat aku).
Aku pun menyadari jika naiknya DA ini adalah secara instan. Tinggal tunggu dan taraaa...skornya naik. Eh, nggak lama juga turun lagi. Mungkin aku yang nggak tahu gimana cara mempertahankan bahkan menumbuhkannya.
Tapi aku tidak mau lama-lama bersedih. Ini merupakan proses agar aku jadi blogger yang lebih tangguh dan mau belajar lagi. Ada berkat di balik peristiwa, sebenarnya jika kita mau memandang dari sisi yang positif.
Introspeksi Diri
Aku sendiri juga introspeksi diri ketika membaca status orang di media sosial, yang katanya blogwalking udah nggak asyik karena dipenuhi sama blog isinya cuma review tapi disponsorin. Jadi reviewnya udah nggak jujur lagi alias nulis bukan dengan sukarela karena murni suka sama produknya, tapi sudah disusupi dengan motivasi untuk mendapatkan imbalan.
Wow! Aku langsung nengok isi blogku saat itu juga. Ternyata omongan blogger itu benar. Aku mengisi blog dengan banyak artikel sponsor yang tentu isinya disesuaikan sama brief dari klien. Dan lupa nulis organik lagi seperti dulu.
Ohh No!!! Aku nyadar bahwa sejak DA tinggi tawaran itu makin banyak. Artikel sponsor post atau content placement aku terima terus. Dan aku jarang nulis organik jadinya. Kadang aku harus post artikel tuh, tiap hari. Dan semuanya rata-rata sponsor post.
Senang? Iya! Tentu aku suka nerima fee namun ada sesuatu yang 'hilang' yaitu kesenangan menulis.
Aku lupa bahwa ngeblog itu tentang menulis. Aku lupa motivasi pertamaku ngeblog adalah mau menyimpan file cerpen. Tapi aku keasyikan sehingga lupa. Terbuai.
Ngeblog bagiku bukan sekedar untuk nyari uang. Kalo mau nyari uang ternak blog aja yang banyak, usahain dipush biar DA nya naik dan isi aja dengan artikel yang bisa dipesan dari para content writer. Daftarin ke adsense. Namun seperti ini juga butuh proses belajar. Tak ada yang instan.
Ngeblog Secara Rileks dan Enjoy
Memang kamu nggak menikmati proses menulis blog selama ini? Jujur, iya! Aku belakangan kehilangan mood buat nulis atau ngurusin blog lagi. Mungkin karena sudah jarang nulis postingan organik atau jadi mulai "jaim" nulis biar bagus.
Kalo mau bikin artikel, aku harus mikir gimana menulis dengan standar SEO. Trus habis nulis pasti dicek apakah udah bisa diindeks pa belum, lalu muncul di halaman berapa?
Ya,seribet itu sekarang!
Eh, tapiiii sebenarnya asyik juga nemuin nama blogku bisa nongol di halaman pertama pencarian google. Trus nengok trafik Google Analitycs naik dan ijo-ijo. Berarti ada yang baca.
Untuk yang selalu ninggalin komen saat berkunjung ke blogku. Aku ucapin makasih banyak, dan kuusahain untuk berkunjung balik ke blog kalian, meski kadang aku nggak ninggalin jejak.
Tapi blogwalking ini asyik banget jadi nambah wawasan, nambah pengalaman hanya dengan membaca tulisan orang lain. Seru..
Kadang aku juga dapat ide menulis setelah jalan-jalan ke blog lain. Lalu plong setelah berhasil nulis organik lagi. Intinya sih, aku pengen bisa menikmati proses untuk ngeblog. Meski kadang terasa keras dan menyakitkan namun akan ada berkat di balik segala proses itu.
5 Komentar
Jadi ada dua sisi ya, uang atau kesenangan. Saya juga pernah ngerasa begitu pas ngikutin lomba blog. Banyak lomba diikuti sampai konten alami blog sendiri gak diupdate2.
BalasHapusSeru banget ya kak Yus ngeblog...semangat yok semangat hahaha :D aku seneng baca2 curhatan para blogger menarik untuk disimak...
BalasHapusSaya belakangan ini juga kehilangan motivasi untuk menulis, mba. Setiap mau menulis muncul suara2 yang mengganggu di dalam kepala saya seperti "nanti ada yang baca nggak, ya? kira2 artikel saya bakalan muncul di page one gak? sudah sesuai SEO apa belum" dan segunung pertanyaan lain. Akhirnya saya kesampingkan semua pertanyaan itu. Yang penting happy aja nulis.
BalasHapusayo semangat lagi mbak, begitu juga aku
BalasHapuskadang ada rasa loyo aja. padahal kalau niatnya kuat, bisa aja rajin gitu hahaha
memang ya BW tuh menyenangkann:D
Hemm.. saya bukan pengejar DA atau PA karena sebenarnya, peringkat dari Moz ini tidak berpengaruh apa-apa selain sebagai penarik bagi pemberi job (content placement dan sponsored job ). DA dan PA tidak ada kaitannya sama sekali dengan mesin pencari Google terutama karena Google tidak memakai metrik dari Moz untuk algoritmanya. Hal ini sudah dikonfirmasikan oleh pihak Google sendiri.
BalasHapusDA dan PA sebenarnya berdasarkan dugaan bahwa Google memakai algoritma seperti ini, padahal tidak sama sekali. Google dan Moz adalah dua institusi bisnis yang berbeda dan kalau tidak salah, sebenarnya Moz itu pada dasarnya adalah sekedar blog saja.
Jadi, saya tidak mau fokus pada urusan DA dan PA. Terutama karena saya memilih jalan Adsense saja sebagai alat monetisasi blog dan saya tidak merasa perlu harus ngoyo meningkatkan DA dan PA. Juga ga peduli apa DA dan PA blog turun atau naik.
Pemilihan Adsense pun adalah karena monetisasi ini yang paling memungkinkan agar saya bisa fokus pada "menulis" dan "mengisi blog" saja. Tidak perlu mikirin soal DA dan PA. Tidak perlu mengejar ngejar nyari backlink ke sana kemari.
Iklan saya hanya perlu memasang kode dan kemudian fokus pada blog.
Kebetulan saya peternak blog yang berprinsip bahwa "fokus pada menulis sebanyak banyaknya, trafik akan datang kemudian". Jadi, saya hanya perlu memaksa diri untuk menulis, menulis dan menulis lagi.
Hasilnya lumayan, blog saya tidak penuh dengan tulisan bersponsor karena lumayan juga saya menolaki tawaran sponsored post dan content placement. Itu bukan jalur saya dalam mencari uang lewat blog.
Setidaknya blog-blog saya tidak penuh dengan tulisan-tulisan komersial.
Tapi, saya sadar masing-masing orang akan punya jalan sendiri-sendiri. Tidak ada yang baik atau buruk. Orang mungkin menyebut saya bodoh, tetapi saya pikir ini jalan terbaik dan ternyaman untuk saya.
Saya tidak nyaman harus mengejar DA dan PA atau job. Saya lebih suka menulis.
Terima kasih telah berkunjung ke Catatan Yustrini. Silakan meninggalkan komentar. Mohon maaf komentar yang masuk akan melewati tahap moderasi terlebih dahulu, spam, iklan dan yang mengandung link hidup akan saya hapus.