Mengenal Apa Itu Baby Blues Syndrome
Baby blues syndrome atau sindrom baby blues merupakan kondisi psikologis yang dialami oleh wanita setelah melahirkan. Ada juga istilah postpartum depression, yaitu bila gejala baby blues sudah semakin parah dan memiliki kecenderungan untuk menyakiti diri sendiri dan bayinya.
Wah, jadi teringat sama kasus ibu yang membuang bayinya ke dalam sumur karena dirundung nggak bisa memberi ASI. Duh, separah itu akibatnya ya!
Nah, karena aku juga habis melahirkan dan sepertinya mengalami baby blues maka aku mau sharing di postingan ini, tentang penyebab dan cara mengatasi baby blues syndrome.
Baby Blues Syndrome Biasa Terjadi Setelah Melahirkan
Baby blues biasanya dialami oleh wanita yang baru melahirkan. Hal ini bisa disebabkan oleh perubahan hormon dan lingkungan. Gejala umum baby blues adalah perasaan sedih, emosional, mudah tersinggung, gampang marah, kecewa terhadap diri sendiri dan rasa kuatir berlebih pada bayi. Gejalanya bisa berbeda-beda tiap ibu. Meski terdengar ringan, namun jika tidak diatasi dengan segera bisa menyebabkan postpartum depression.
Tentang baby blues ini sudah jauh-jauh hari sering kubicarakan sama suami. Dan benar saja setelah lahiran, aku jadi gampang sedih, kuatir berlebihan sama bayiku, gampang tersinggung. Merasa sedih dan menyesal kenapa harus lahiran caesar. ASI-nya belum lancar. Sedih banget saat lihat dedek bayi nangis entah itu karena lapar, bosan, pipis, pup atau nggak bisa tidur. Rasanya panik dan bersalah nggak bisa menjaga si kecil, bahkan ketika ada bintik-bintik merah keluar di muka udah panik banget.
Meski sebelumnya aku sudah banyak membaca artikel tentang bayi dan berbagai permasalahannya. Pengalaman tetap nomor satu. Teori dan praktek jauh berbeda.
Puji Tuhan berkat support dari suami, mama, mama mertua dan pasti dari Tuhan juga, aku berhasil pulih.
Faktor-Faktor Penyebab Baby Blues Syndrome
Rasa Lelah Pasca Melahirkan
Melahirkan itu sakit dan melelahkan, meski banyak yang bilang melahirkan dengan operasi caesar lebih enak namun buat aku tetap sakit. Pemulihannya juga lama. Mungkin kalo yang metode eracs atau spontan tanpa operasi itu beda cerita ya.
Tapi boleh ya aku bilang melahirkan itu melelahkan, baik dari segi fisik, maupun mental. Belum lagi kalo harus menghadapi nyinyiran orang, kok lahiran caesar sih? Kok pake pampers? Kok ini kok itu.. de es be, de es be...
Kalo udah capek biasanya orang akan lebih emosional. Nggak dikomentari aja udah capek, nggak usah ditambah lagi bebannya. Hati-hati dalam berkata-kata karena itu bisa membunuh.
Kurang Persiapan Mental Jadi Ibu
Menjadi ibu ternyata nggak mudah. Salut dan hormat deh sama ibu-ibu yang punya anak banyak. Mereka bisa tetap tegar dan kuat, serta masih bisa ngurus dirinya sendiri.
Persiapan melahirkan itu tak sekedar menyiapkan keperluan bayi, tetapi kesiapan mental juga. Hidupku bukan milikku lagi. Ada jiwa yang perlu diperhatikan. Makan harus lebih banyak, dan lebih sehat agar bisa memberikan ASI eksklusif.
Perubahan yang tiba-tiba otomatis membuat beberapa ibu tidak siap. Meski sebelumnya dalam masa kehamilan bisa dilakukan masa persiapan mental agar tidak terlalu kaget.
Komentar dari Orang Lain atau Keluarga
Sudah hal yang umum di mana-mana pasti orang habis lahiran menerima berbagai komentar. Aku pun sama. Nggak datang dari orang lain, komentar justru datang dari orang terdekat yaitu keluarga. Mulai dari soal proses lahiran sampai masalah pampers.
Meski sebenarnya tujuan mereka baik. Sekedar memberi pendapat atau karena saking perhatiannya sama aku, tapi karena keadaanku yang lagi sensitif pasca melahirkan, akhirnya jadi beban.
Beruntung suami mendukung dan bisa diajak kompak dalam mengambil keputusan. Sejak pemilihan tempat melahirkan, pilihan metode kelahiran hingga penggunaan pampers.
Ada beberapa faktor lain yang nggak aku tulis di sini, seperti perasaan tertekan jadi ibu baru, perubahan hormon, ada riwayat depresi dalam keluarga, dll. Karena di sini aku sifatnya berbagi berdasarkan pengalaman.
Caraku Mengatasi Baby Blues Syndrome
Lalu apa sih yang aku lakukan untuk mengatasi baby blues syndrome ini?
Minta Bantuan Suami dan Keluarga
Jauh-jauh hari sebelum lahiran aku sudah meminta bantuan suami dan keluarga supaya membantuku merawat bayi. Bersyukur mama dan kakak perempuanku mau datang buat ngurusin bayi. Nggak full sebulan sih, tapi itu sudah membantu banget.
Habis lahiran memang aku masih kesakitan dan belum pulih betul. Kalo diturutin bisa sakit berhari-hari tapi kehadiran keluarga bikin aku semangat lagi.
Makan Makanan Sehat dan Minum Suplemen Kesehatan
Pemulihan pasca melahirkan penting sekali agar bisa kembali beraktivitas dan mengurus bayi dengan maksimal. Minum vitamin dan makan makanan sehat serta bergizi harus dilakukan.
Aku sendiri nggak minum ASI booster tapi meneruskan minum kalsium dan tablet tambah darah yang diberikan oleh Puskesmas sesuai saran dari bidan.
Untuk penyembuhan luka operasi, makan telur 3 butir sehari dan minum vitamin C.
Mandi Air Hangat
Sejak melahirkan sampai sekarang yang namanya tidur nyenyak dan istirahat jadi sesuatu yang mewah buat aku. Sadar bahwa tubuhku belum pulih dan melewati masa nifas maka aku selalu mandi dengan air hangat.
Mandi air hangat bikin luka operasi jadi nggak terlalu nyeri, serta mencegah masuk angin karena kurang tidur.
Bercerita Kepada Suami
Yang satu ini kadang efektif kadang bikin jengkel juga, haha. Tapi gimana pun perasaan yang diluapin lebih baik daripada ditumpuk di dalan pikiran.
Intinya keluhan itu harus dikeluarkan biar nggak meledak berlebihan atau jadi depresi. Misal nggak ada yang mendukung, ya tuangkan di buku diary/blog atau curhat di medsos.
Memaafkan Diri Sendiri dan Berhenti Membandingkan dengan Orang Lain
Pada akhirnya aku belajar untuk menerima kekuranganku sebagai ibu. Aku bukan ibu yang sempurna. Kondisi tiap orang beda. Aku beda. Nggak sama dengan para ibu muda yang luwes merawat anak bayi dan rumahnya sendiri. Aku sadar butuh bantuan.
Nggak perlu membandingkan dengan orang lain. Aku menghargai usahaku untuk memberi yang terbaik bagi bayiku.
Selalu Berdoa dan Berhenti Khawatir Berlebihan
Langkah paling penting supaya terlepas dari sindrom baby blues adalah berdoa. Mengandalkan Tuhan dalam segala hal. Setelah melahirkan sering banget kepikiran soal kesehatan bayi dan biaya. Kalo dipikir bisa makin stress dong.
Tapi balik lagi, semua sudah disediakan Tuhan. Anak adalah anugerah dari Tuhan yang dipelihara sejak dari kandungan oleh Tuhan, pasti kehidupannya di dunia dijamin oleh Tuhan. Gitu aja sih pikiranku. Kekuatiran nggak menambah apapun dalam hidup ini, nambahin stress, iya.
Nah, demikian sharingku tentang baby blues, semoga bisa bermanfaat. Salam sehat selalu.
2 Komentar
Untungnya saya dan istri kemaren tidak ngalamin baby blues, aman sentosa 😅
BalasHapuswa, ini artikel harus disimpan dan dibagi. izin ya mbak yustrini
BalasHapusTerima kasih telah berkunjung ke Catatan Yustrini. Silakan meninggalkan komentar. Mohon maaf komentar yang masuk akan melewati tahap moderasi terlebih dahulu, spam, iklan dan yang mengandung link hidup akan saya hapus.