Apa Itu Work in Progress Dalam Manufaktur? Berikut Pemahamannya
Istilah Work in Progress (WIP) pasti sudah kerap kita dengar terutama bagi Sobat Catatan Yustrini yang bekerja di perusahaan manufaktur. Perusahaan manufaktur
sendiri merupakan sebuah bisnis mengubah bahan mentah menjadi produk setengah jadi
dan barang jadi yang siap jual.
Pada umumnya, perusahaan manufaktur memiliki 3 macam persediaan, salah satunya adalah Work in Progress.
WIP ini bertujuan untuk
mempermudah perusahaan dalam memperkirakan stok barang beberapa hari ke depan
dan membantu dalam mengambil keputusan.
Namun, akan lebih mudah lagi jika perusahaan bisa
menetapkan berbagai jenis persediaan dengan memanfaatkan sistem ERP untuk manufaktur.
Apa Itu Work in Progress (WIP)
Work in Progress adalah tahap di dalam persediaan yang
masih terdiri dari barang-barang atau bahan baku yang belum selesai diproses.
Nantinya bahan baku setengah jadi tersebut akan melalui sistem produksi untuk
diubah ke barang jadi yang siap dijual ke konsumen.
WIP ini juga perlu kita atur sebaik mungkin agar
jangan sampai terlalu berlebihan karena dampaknya bisa merugikan perusahaan.
Jika tidak dikelola dengan baik, maka tentu saja produksi akan terhambat dan
tidak bisa segera menghasilkan pemasukan, bahkan hanya jadi barang yang hanya
menumpuk di gudang atau pabrik.
Contoh Work in Progress (WIP) Pada Proses Produksi
Work in Progress dapat kita pahami lebih mudah jika
menyimak melalui contoh-contoh yang ada dalam proses produksi berikut ini.
● Pabrik Motor
WIP biasa digunakan dalam pabrik
kendaraan roda dua atau motor di mana dalam proses produksinya harus dirakit
satu per satu melewati beberapa unit kerja yang berbeda.
Misalnya, unit kerja A bertugas
merakit karburator. Kemudian, unit kerja B bertugas merakit tempat poros atau
rumah karburator dan dites untuk mencegah kerusakan. Apabila terjadi kesalahan,
maka proses produksi harus dihentikan dan dilakukan pemasangan secara manual.
Jika demikian, jalur perakitan akan
terpaksa menyimpan lebih banyak unit dalam persediaan barang agar mengurangi
penundaan proses produksi di unit kerja yang lain. Proses ini menandakan WIP
yang buruk dan berdampak pada penundaan produksi bahkan bisa sampai produksi
terhenti.
● Toko Kue
Contoh selanjutnya adalah toko
pembuatan roti atau cake. Pada proses
produksinya, bahan dasar roti untuk kue akan terasa lebih enak apabila
dipanggang terlebih dahulu. Kemudian, bahan tersebut harus disimpan dalam
lemari es selama proses produksi berjalan. Jika ada pesanan, barulah roti
dikeluarkan dari kulkas untuk diberi hiasan atau dibentuk sesuai kebutuhan.
Namun, selama proses produksinya bisa
saja berisiko terjadi pemborosan pada bahan bakunya. Oleh karenanya pemilik toko
kue harus bisa memperkirakan secara akurat berapa jumlah dasar kue yang
diperlukan setiap hari. Tujuannya adalah untuk mengoptimalkan jumlah bahan
dasar roti yang disimpan dalam lemari es toko.
● Bidang Kesehatan
Work in Progress ternyata tidak hanya
diterapkan pada perusahaan manufaktur saja. Di sektor pelayanan kesehatan juga
bisa menerapkan WIP, beberapa contohnya seperti:
-
Pasien yang sedang menunggu di ruang tunggu atau ruang
pemeriksaan.
-
Staf yang memiliki beban kerja rendah menunggu untuk menerima
tugas berikutnya.
-
Pasien dan dokter berada di ruang gawat darurat menunggu
hasil tes.
-
Pasien di unit gawat darurat menunggu untuk masuk atau
ditangani oleh dokter.
-
Pasien yang sudah dirawat atau dioperasi menunggu untuk
keluar dari rumah sakit.
Dari contoh di atas, apakah Sobat Catatan Yustrini sudah memahami Work
in Progress? Pada dasarnya, pada penerapan WIP menginginkan hasil untuk
meminimalisir persediaan barang atau bahan baku yang belum selesai. Selain itu
juga mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk memproses bahan baku menjadi barang
jadi yang akan dijual.
Jika WIP mengalami hambatan, maka akan menyebabkan
biaya komponen produksi jadi membengkak. Oleh karena itu, kita harus bisa
memperhitungkan pengelolaan anggaran bisnis secara akurat, lebih rinci, dan
modern.
Untuk memudahkan kita dalam mengelola persediaan di
gudang atau pabrik, sudah saat menggunakan software inventory dari RedERP yang terbukti
kecanggihannya. Dengan begitu, perusahaan bisa mengetahui dan memangkas mana
kegiatan yang membuang banyak waktu serta tenaga sehingga kegiatan operasional
lainnya bisa berjalan efisien.
Maksimalkan fitur-fitur yang ada pada software
manufacturing RedERP untuk mengontrol dan menyederhanakan semua operasional
perusahaan manufaktur lebih efisien.
Untuk informasi lebih lanjut, bisa kunjungi website RedERP
dan jadwalkan demo gratis sekarang!
0 Komentar
Terima kasih telah berkunjung ke Catatan Yustrini. Silakan meninggalkan komentar. Mohon maaf komentar yang masuk akan melewati tahap moderasi terlebih dahulu, spam, iklan dan yang mengandung link hidup akan saya hapus.