Penyebab jamur di tembok


Sobat Catatan Yustrini, tembok yang berjamur tentu bukan pemandangan yang menyenangkan, bukan? Selain tidak enak dipandang dan mengganggu estetika rumah, jamur pada dinding juga bisa berdampak buruk bagi kesehatan lho! 

Jamur menghasilkan spora yang bisa memicu alergi, masalah pernapasan, dan gangguan kesehatan lainnya. Oleh karena itu, penting banget untuk memahami apa sih faktor yang menyebabkan jamur di tembok dan gimana ya, cara mencegahnya biar rumah tinggal kita tetap sehat dan nyaman? Yuk, simak artikel berikut! 

Penyebab Jamur di Tembok

Jamur adalah organisme yang tumbuh subur di lingkungan yang lembap dan kurang ventilasi. 

Berikut beberapa penyebab umum munculnya jamur di tembok rumah:

1. Atap rusak, pipa bocor, atau retakan pada dinding luar rumah

Penyebab tembok berjamur
Pixabay

Atap yang rusak, pipa yang bocor, atau retakan pada dinding luar rumah dapat menjadi jalan masuk air hujan atau air tanah ke dalam struktur bangunan. 

Air yang merembes ini nggak hanya merusak cat dan lapisan dinding, tetapi juga meningkatkan kelembapan di dalam dinding. 

Kelembapan yang tinggi ini menciptakan lingkungan yang ideal bagi jamur untuk tumbuh dan berkembang biak, sehingga menyebabkan munculnya noda-noda hitam atau kehijauan yang mengganggu pemandangan dan dapat membahayakan kesehatan penghuni rumah.

2. Sirkulasi Udara yang Buruk

Sirkulasi udara yang buruk di dalam rumah, terutama di ruangan-ruangan yang jarang terkena sinar matahari langsung atau memiliki kelembapan tinggi seperti kamar mandi dan dapur, dapat menyebabkan udara lembap terperangkap. 

Uap air yang tidak dapat keluar akan menempel pada permukaan dinding, meningkatkan kelembapannya. Kondisi dinding yang lembap ini menjadi lingkungan yang sangat ideal bagi spora jamur untuk tumbuh dan berkembang biak, membentuk koloni yang terlihat sebagai bercak-bercak hitam, putih, atau kehijauan. 

Semakin lama dibiarkan, jamur ini tidak hanya akan merusak estetika dinding, tetapi juga dapat menyebar ke area lain dan menimbulkan masalah kesehatan bagi penghuni rumah.

3. Kelembapan Udara yang Tinggi

Tembok berjamur
Pixabay

Iklim tropis yang menjadi ciri khas Indonesia seringkali membawa tingkat kelembapan udara yang tinggi, terutama saat musim hujan. 

Kelembapan udara yang tinggi ini, jika tidak diimbangi dengan sirkulasi udara yang baik, akan menyebabkan uap air menempel dan terperangkap di permukaan dinding. 

Kondisi dinding yang lembap ini menjadi tempat yang sangat disukai oleh jamur untuk tumbuh dan berkembang biak. Terlebih lagi, jika rumah tidak memiliki ventilasi yang cukup, seperti jendela yang jarang dibuka atau tidak adanya exhaust fan di area-area lembap seperti kamar mandi dan dapur, maka kelembapan akan semakin tinggi dan mempercepat pertumbuhan jamur. 

Akibatnya, dinding rumah akan dipenuhi oleh noda-noda hitam, putih, atau kehijauan yang tidak sedap dipandang dan dapat membahayakan kesehatan penghuni rumah.

4. Kondensasi

Perbedaan suhu yang signifikan antara udara di dalam dan di luar rumah, terutama saat cuaca panas dan lembap, dapat memicu terjadinya kondensasi pada permukaan dinding. 

Kondensasi adalah proses perubahan wujud zat dari gas menjadi cair. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering melihat kondensasi pada permukaan yang dingin seperti kaca jendela saat hujan atau gelas berisi minuman dingin. 

Dalam konteks rumah, kondensasi terjadi ketika udara hangat dan lembap dari dalam rumah bersentuhan dengan permukaan dinding yang lebih dingin. Uap air dalam udara tersebut akan mendingin dan berubah menjadi titik-titik air yang kemudian menempel dan terakumulasi di dinding. 

Titik-titik air ini menciptakan kondisi lembap yang ideal bagi pertumbuhan jamur. Seiring waktu, jamur akan mulai tumbuh dan berkembang biak, meninggalkan noda-noda yang tidak sedap dipandang dan berpotensi membahayakan kesehatan penghuni rumah.

5. Cat Dinding yang Tidak Berkualitas

Cat dinding yang tidak berkualitas atau tidak mengandung bahan anti-jamur dapat menjadi faktor pemicu munculnya jamur di tembok rumah tinggal kita. 

Cat yang berkualitas rendah cenderung memiliki daya tahan yang kurang baik terhadap kelembapan dan mudah terkelupas. Hal ini menciptakan celah-celah kecil di permukaan dinding yang dapat menjadi tempat masuk dan berkembang biaknya spora jamur. 

Selain itu, cat yang tidak mengandung bahan anti-jamur tidak memiliki perlindungan ekstra untuk melawan pertumbuhan jamur, sehingga dinding menjadi lebih rentan terhadap serangan jamur, terutama di lingkungan yang lembap.

Oleh karena itu, penting untuk memilih cat dinding yang berkualitas baik dan mengandung bahan anti-jamur untuk melindungi dinding rumah dari serangan jamur yang merusak dan membahayakan kesehatan.

Jika tembok rumah kita sudah terlanjur berjamur, jangan khawatir. Ada beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk menghilangkan jamur, yang dijelaskan pada artikel "cara hilangkan jamur di tembok".

Hunian Sehat dan Nyaman

Apakah kalian sedang mencari hunian yang tidak hanya sekadar tempat tinggal, tetapi juga memberikan ketenangan dan kenyamanan? 

Untuk perumahan di daerah Cibubur, maka Asana Residence adalah pilihan yang tepat. Asana Residence adalah sebuah kawasan hunian terbaru yang dikembangkan oleh ATERALAND Group di Cibubur. 

Dibangun di atas lahan seluas 24 hektar, Asana Residence menawarkan konsep "Your Home in Nature", sebuah perpaduan harmonis antara kehidupan modern dan keasrian alam. 

Perumahan ini dirancang dengan desain arsitektur minimalis modern yang elegan, tata ruang yang optimal, serta kualitas bangunan yang tinggi.

0 Komentar